Cerita Rakyat Nusantara Asal Mula Selat Bali

April 13, 2017
Cerita Rakyat Nusantara Asal Mula Selat Bali - Pada jaman dulu kala hidup seorang Brahmana yakni Sidi Mantra yang terkenal akan kesaktiannya.

Sanghyang Widya atau Batara Guru lalu memberikan hadiah harta dan juga istri yang cantik, sesudah beberapa tahun menikah mereka dikaruniai seorang anak laki laki yang bernama Manik Angkeran.

Manik Angkeran tumbuh sebagai pria gagah dan cerdas, akan tetapi ia senang berjudi dan sering kalah sehingga ia mempertaruhkan harta kekayaan orangtuanya dan sering berhutang.

Ia lalu tidak bisa membayar hutangnya dan minta bantuan sang ayah untuk berbuat sesuatu, Sidi Mantra lalu berpuasa dan berdoa agar mendapat pertolongan Dewa.

BACA JUGA: http://www.ocidodo.net/2017/04/legenda-cerita-rakyat-indonesia-lutung.html



Secara tiba tiba ia mendengar suara yang berkata, Hai Sidi Mantra di kawah Gunung Agung ada harta karun yang di jaga oleh naga bernama Besukih, pergilah kesana dan minta agar ia mau memberikan sedikit hartanya.

Sidi Mantra lalu pergi ke Gunung Agung dengan melewati banyak rintangan dan sesudah sampai di tepi kawah Gunung Agung, ia duduk bersila sambil membunyikan genta lalu membaca mantra dan memanggil Naga Besukih.

Naga itu keluar dan sesudah Sidi Mantra menjelaskan, Naga Besukih menggeliat dan keluarlah emas serta intan dari sisiknya, Sidi Mantra lalu berterima kasih dan mohon diri.

Harta yang ia dapat diberikan semua pada Manik Angkeran dan berharap ia tidak berjudi lagi, namun ternyata harta itu sangat cepat habis dan Manik Angkeran meminta bantuan ayahnya kembali, Sidi Mantra yang kecewa menolak permintaan anaknya tersebut.

Manik Angkeran tidak kehabisan akal dan ia mencari tahu dari mana sang ayah mendapatkan harta itu dan akhirnya ia mengetahui tentang Gunung Agung tersebut.

Manik Angkeran mengetahui untuk sampai kesana ia harus membaca mantra, namun ia tidak pernah belajar mantra atau doa sehingga ia hanya membawa genta yang dicuri dari sang ayah saat sedang tertidur.

Sesampainya di kawah Gunung Agung, Manik Angkeran membunyuikan genta dan sangat takut saat melihat Naga Besukih, sesudah Manik Angkeran menjelaskan maksud kedatangannya, sang naga berkata akan memberikan yang ia minta namun Manik Angkeran harus berjanji untuk mengubah kelakuaknnya dan jangan berjudi lagi serta ingat akan hukum karma.

Manik Angkeran yang takjub melihat emas, intan dan permara ia lalu memiliki niat jahat di dalam hati sebab ingin lebih banyak harta, ia lalu memotong ekor naga tersebut saat hendak kembali ke sarangnya.

Manik Angkeran lalu segera lari karena takut, namun karena kesaktian yang dimiliki Naga Besukih, saat jejak Manik Angkeran di jilat sang naga maka ia langsung terbakar menjadi abu.

Dengan kematian sang anak, Sidi Mantra sangat sedih dan segera mencari Naga Besukih lalu memohon agar anaknya bisa hidup kembali dan Naga Besukih mengabulkannya dengan syarat Sidi Mantra mengembalikan ekor naga Besukih seperti semula.

Dengan kesaktian yang dimilikinya, Sidi Mantra mengembalikan ekor Naga seperti semula dan Manik Angkeran hidup kembali, ia lalu meminta maaf dan berjanji tidak akan mengulang hal tersebut kembali.

Sidi Mantra tahu jika anaknya sudah bertobat, akan tetapi ia sudah memutuskan untuk tidak hidup bersama kembali dan berkata jika Manik Angkeran harus mulai hidup yang baru.

Secara tiba tiba Sidi Mantra menghilang dan di tempat ia berdiri keluarlah sumber air yang semakin besar sampai mejadi laut.

Dengan kesaktiannya, Sidi Mantra membuat batas pemisah antara dirinya dan anaknya dan cerita inilah yang mendasari sedikit banyak asal mula dari selat Bali yang memisahkan pulau Jawa dan pulau Bali.

Demikian ulasan ocidodo.net kali ini tentang salah satu cerita rakyat nusantara yakni asal mula Selat Bali, terima kasih sudah berkunjung ke situs kami.